search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Evakuasi Truk Muat Alat Berat di Megati, Petugas Kewalahan
Rabu, 4 Agustus 2021, 20:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Truk muat alat berat tak kuat nanjak di Megati, Tabanan.

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Kemacetan di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di tanjakan jalan menikung Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur masih terjadi akibat truk pengangkut alat berat tidak bisa menanjak. Kemacetan telah terjadi sejak Minggu (1/8) sekitar Pukul 14.00 WITA.

Hingga Selasa (3/8) malam upaya evakuasi truk tronton dengan nomor polisi S 8601 NG bermuatan mobil crane seberat 40 ton belum berhasil. Bahkan pihak kepolisian akan melanjutkan upaya evakuasi pada Rabu, (4/8). 

Truk nahas ini akan membawa alat berat mobil crane ke arah Jawa ini, karena tidak kuat menanjak hingga menimbulkan kemacetan. Truk sempat dievakuasi menggunakan empat derek namun setelah berhasil naik, 200 meter dari lokasi kejadian pertama kembali ban truk tergelincir ke got.  

Kapolsek Selemadeg Timur, AKP Ni Komang Sri Subakti menjelaskan, awalnya truk tronton ini melaju dari arah timur (Denpasar) menuju barat (Gilimanuk). 

Awalnya truk sudah tidak kuat menanjak di wilayah Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan pada Sabtu, (31/7). 

Pada saat itu truk sudah sempat dipantau Polda Bali diminta ganti armada. Hanya saja sopir truk, Pamotan, 41 tahun lantas bersinisiatif tanpa koordinasi dan pengawalan melanjutkan perjalanan. Kemudian setelah sampai di lokasi kejadian tepatnya di tanjakan TAC Megati, mulailah truk tak kuat nanjak bahkan bannya tergelincir dengan posisi kepala truk menghadap utara dan mengambil setengah badan jalan. 

“Karena posisi jalan tanjakan inilah menyebabkan macet,” ungkapnya, Selasa (2/8).

Setelah mengetahui adanya truk tronton bermasalah anggota polisi langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengatur lalu lintas. Hingga Minggu sore arus lalulintas masih landai namun diberlakukan buka tutup. 

“Pada Minggu sore itu truk tak bisa dievakuasi, masih berkoordinasi untuk menentukan skema evakuasi karena truk sangat berat dan jalan licin,” imbuhnya.

Pada Senin (2/8) kemacetan parah mulai terjadi. Dari arah barat kendaraan mengular sampai di tanjakan jembatan Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg. Sedangkan dari arah timur kendaraan mengular sampai di Patung Adipura, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan. 

“Sudah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mencari jalan alternatif lainnya,” ujar AKP Komang Sri Subakti.

Hingga Senin sore sekitar Pukul 17.00 WITA truk dievakuasi menggunakan empat mobil derek. Pada saat itu truk berhasil diderek namun berjarak sekitar 200 meter kembali ban truk tergelincir akibat mencari haluan karena menghindari truk yang melintas. 

“Ketika hendak ditarik gunakan empat derek sudah bisa diangkat, namun sekitar 200 meter, truk tronton ini lagi tergelincir dan mengambil setengah badan jalan,” tuturnya.

Polisi pun saat itu langsung mengambil langkah cepat mendatangkan 1 crane dari Denpasar. Truk dievakuasi Selasa subuh sekitar pukul 02.00 wita. Apesnya karena truk tronton ini berat, crane tak bisa menarik. “Kendaraanya ini berat, crane satu tidak kuat,” tegasnya.

Sehingga untuk sekarang polisi menggunakan skema mendatangkan dua crane. Satu crane rencananya didatangkan kembali. Sementara satu crane yang tak kuat menarik masih di parkir tak jauh dari lokasi kejadian. 

“Rencananya truk dievakuasi menggunakan dua crane, satu crane lagi masih menunggu kedatangan,” ujar mantan Kasat Intel Polres Jembrana ini. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami