Nelayan Pantai Antap Tabanan Diresahkan Pencurian BBM
GOOGLE NEWS
BERITATABANAN.COM, SELEMADEG BARAT.
Kelompok nelayan di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg Barat tengah resah karena terjadi pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tangki mesin tempel.
Nelayan mengalami kerugian mencapai Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Karena dengan harga tersebut BBM yang hilang sekitar 20 liter.
Ketua Himpunan Nelayan Tabanan (HNSI) I Ketur Arsana Yasa mengungkapkan, pencurian BBM ini awalnya terjadi sejak September 2021 di Bangsal Jukung Suwan Galuh, Desa Antap Kecamatan Selemadeg Barat. Kala itu yang hilang BBM para nelayan.
Kemudian kehilangan BBM berlanjut di kelompok nelayan Windu Segara dan Nelayan Balian Segara Desa Antap. Bahkan pencurian BBM ini juga dialami oleh nelayan di kawasan Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat.
"Yang paling banyak kehilangan BBM memang nelayan di Desa Antap, namun ada juga di Desa Lalanglinggah," ujarnya, Jumat (28/1).
Peristiwa pencurian diketahui nelayan pagi hari saat hendak melaut. Biasanya nelayan kalau mau melaut sore harinya sudah Persiapan termasuk pengisian BBM. Namun apa daya begitu pagi hari hendak berangkat tiba-tiba tangki dalam keadaan terbuka dan BBM sudah kosong.
"Karena semakin sering kehilangan dan membuat resah, kami sudah laporkan via Whatsapp ke polisi untuk segera ditindaklanjuti," ujar pria yang akrab disapa Sadam ini.
Bahkan parahnya pencuri semakin menjadi-jadi. Terbaru atau di Rabu (26/1) selain mencuri BBM, nelayan juga kehilangan mesin tangki. Nelayan yang kehilangan mesin tangki adalah kelompok nelayan di Suwan Galuh Desa Antap, Kecamatan Selemadeg Barat.
Tangki mesin ini sifatnya spesifik tak dijual sembarangan hanya dijual di dealer. Harganya pun
mahal mencapai Rp 1.700.000.
"Nelayan kami resah adanya pencurian ini, kami berharap segera mendapat atensi dari polisi," ujarnya.
Terpisah Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra ketika di konfirmasi membenarkan informasi keresahan nelayan Tabanan yang kehilangan BBM jukung. Hanya saja pihaknya belum menerima laporan resmi baru sebatas mendengar informasi.
"Laporan resmi belum ada ke kami, tetapi kami sudah dapat informasi perihal tersebut," katanya.
Kendatipun belum ada laporan resmi, dia sudah memerintahkan anggotanya turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Kita sudah perintahkan anggota untuk penyelidikan, dari informasi yang didapat nelayan yang sering kehilangan BBM nelayan di Desa Antap," terangnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tbn