search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sejarah Kutukan Raksasa di Gua Banjar Sanggulan
Rabu, 26 Januari 2022, 20:50 WITA Follow
image

Beritatabanan.com

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Hampir di beberapa daerah di Bali memiliki mitos dan cerita turun-temurun yang diyakini oleh masyarakat sekitar hingga saat ini masih diyakini.

Salah satunya sejarah kutukan raksasa yang dulu menghuni sebuah gua di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Tabanan.  Menurut Bendesa Adat Sanggulan, I Ketut Suranata menceritrakan, setiap karya pujawali di Pura Peneduhan selalu digelar tarian rejang.

Anehnya, setiap penari rejang di posisi paling belakang, selalu hilang begitu saja. Saat itu sempat katanya prajuru kebingungan mencari penyebab hilangnya penari rejang paling belakang.

Saat digelarnya kembali pujawali selanjutnya di pura tersebut, penari rejang di posisi paling belakang diandai dengan mengantungkan gabah. Namun, lagi-lagi penari tersebut akhirnya hilang juga.

Kendati begitu, gabah yang dibawa penari tersebut tercecer menjadi petunjuk dan akhirnya ditemukan di seputaran gua berpenghuni raksasa.

"Raksasa tersebut disebut telah menculik penari rejang paling belakang," katanya, Rabu (26/1) di Desa setempat. 

Singkat cerita raksasa tersebut akan dibunuh akan tetapi tidak dapat dibunuh dengan senjata tajam. Akhirnya raksasa tersebut keluar kemudian mengatakan, bahwa dirinya hanya dapat dibunuh menggunakan ranting pohon timbul. 

Namun raksasa tersebut juga memberi kutukan atas kematiannya, dimana krama Sanggulan secara turun-temurun tidak boleh mengonsumsi sayur timbul.

n-bottom: 15px;">"Warga Sanggulan sampai saat ini tidak makan sayur timbul," sebutnya.

Krama istripun telah menikah ke luar Sanggulan pun tetap tidak berani mengkonsumsi sayur timbul.  Rencananya  areal gua tersebut akan ditata sebagai objek wisata spiritual desa wisata.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami