search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tabanan Waspada Demam Berdarah dengan Pengasapan
Jumat, 5 November 2021, 19:20 WITA Follow
image

Beritatabanan.com

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir di Tabanan biasanya diriingi dengan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Dinas Kesehatan Tabanan mulai melakukan pencegahan demam berdarah dengan pengasapan atau ‘fogging’ dengan alat low volume (ULV). Tiga kecamatan yang menjadi lokasi sasaran. 

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Tabanan, dr Desiana K Dewi mengatakan, sasaran pencegahan DBD yakni Kecamatan Kediri, Kerambitan dan Tabanan. Ketiga wilayah ini memiliki jumlah penduduk yang sangat padat dengan mobilitas yang cukup tinggi, termasuk juga bercermin dari data kasus DBD meningkat yang terjadi sebelumnya.

Ia menerangkan, DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan yang ditularkan nyamuk aedes aegypti dan banyak ditemukan saat musim hujan karena nyamuk akan menetaskan telurnya di air. Perubahan iklim seperti hujan yang diselingi panas yang terjadi belakangan ini membuat nyamuk aedes aegypti leluasa berkembang biak.

"Karena nyamuk ini suka hidup pada daerah dengan kelembapan tinggi dan cuaca yang cukup hangat," ungkapnya.

Selain itu, pencegahan dan penanganan pada kasus DBD tak jauh beda dengan Covid-19. Cara efektif dalam memberantas penyakit ini hanya dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) dan memberikan perlindungan diri terhadap gigitan nyamuk yang kini sudah hidup di luar rumah atau di luar ruangan. 

“Termasuk juga saat ada kasus, petugas akan melakukan penelitian epidomologi yang sama dengan tracing pada Covid atau penelusuran kasus. Misalnya kalau ada sarang jentik dan ada yang panas tanpa sebab disekitar dilakukan fogging,” terangnya.

Namun untuk fogging, ditekankannya juga tidak boleh dilakukan secara membabi buta karena

akan membahayakan kesehatan dan mengganggu ekosistem. 

“Jadi sasaran kegiatan ini adalah daerah yang sering terjadi kasus dilihat dari data sebelumnya, dan dilakukan awal musim penghujan,” pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami