Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., secara resmi mengukuhkan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Pembina Posyandu, serta Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan. 

Acara yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Tabanan, Jumat (21/3), ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Tim Penggerak PKK, Tim Pembina Posyandu, dan Pengurus Dekranasda Kabupaten Tabanan, serta pelantikan Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan se-Kabupaten Tabanan.

Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan kader PKK, Posyandu, dan Dekranasda dari seluruh wilayah Kabupaten Tabanan. 

Turut hadir Wakil Bupati Tabanan beserta istri, Ny. Budiasih Dirga, yang juga dilantik sebagai Sekretaris I TP PKK Kabupaten Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta istri selaku Ketua Gatriwara, Sekda dan Ketua DWP, jajaran Forkopimda Tabanan beserta istri,

serta para kepala perangkat daerah dan organisasi wanita se-Kabupaten Tabanan.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menegaskan bahwa pengukuhan dan pelantikan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Pengukuhan ini sejatinya merupakan amanah besar dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam pemberdayaan keluarga, pengembangan kerajinan daerah, dan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui posyandu,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Jika kita bersatu, berkolaborasi, dan berkomitmen, maka kesejahteraan masyarakat dapat kita wujudkan bersama. 

Saya percaya bahwa semua organisasi yang hari ini dikukuhkan memiliki tujuan mulia, dan tugas kita adalah memastikan program-programnya terlaksana dengan baik dan terukur,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya atau yang akrab disapa Bunda Rai, menyampaikan komitmennya untuk fokus pada pengentasan stunting di Kabupaten Tabanan.

“Sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu, prioritas utama saya adalah menurunkan angka stunting. Jika tahun lalu masih tersisa 6%, maka tahun 2025 kami menargetkan penurunan hingga 3%,” jelasnya.

Selain stunting, Bunda Rai juga menyoroti tantangan dalam mengubah pola pikir masyarakat terkait pola hidup sehat dan pengelolaan sampah.

“Tantangan terbesar adalah merubah mindset masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, kami akan terus turun ke lapangan dan bersosialisasi,” tegasnya.

Sebagai Ketua Dekranasda, Bunda Rai memiliki visi besar dalam memajukan sektor kerajinan daerah. Ia menargetkan peningkatan pembinaan dan promosi bagi para pengrajin lokal.

“Tugas kita di Dekranasda adalah memastikan produk pengrajin memiliki nilai tambah dan dapat dipasarkan lebih luas, tidak hanya di Tabanan, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan rencana pengembangan Pojok IKM di destinasi wisata unggulan seperti Jatiluwih dan Ulun Danu.

“Selain partisipasi rutin di pameran seperti Inacraft di Jakarta, kami ingin memperkenalkan produk lokal langsung ke wisatawan melalui Pojok IKM di Jatiluwih dan Ulun Danu,” imbuhnya.

Dengan berbagai program strategis yang akan dijalankan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya optimis bahwa Tim Penggerak PKK, Posyandu, dan Dekranasda dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan Kabupaten Tabanan.

“Kami siap bekerja keras untuk mewujudkan masyarakat Tabanan yang lebih sehat, sejahtera, dan mandiri,” pungkasnya.