search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BPBD Tabanan Dijatah Sewa Alat Berat Hanya Rp45 Juta Setahun
Selasa, 4 Januari 2022, 21:05 WITA Follow
image

Beritatabanan.com

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap peristiwa alam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan telah menyiapkan kajian risiko bencana.

Setidaknya ada tiga kecamatan memiliki risiko tinggi bencana longsor yakni Baturiti, Penebel dan Pupuan. Sedangkan untuk rawan banjir dan banjir bandang, merata hampir diseluruh kecamatan. 

Namun, karena keuangan daerah yang terbatas biaya penanganan bencana juga ikut menyesuaikan. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika mengungkapkan, kesiapan alat berat seperti ekskavator untuk menangani material longsor yang sifatnya urgent mengandeng rekanan dengan sistem pembayaran sewa. 

Sewa alat berat ini, BPBD Tabanan mendapatkan alokasi anggaran Rp 45 juta untuk setahun. 

“Kami diberi anggaran Rp 45 juta untuk alat berat dalam setahun, seandainya habis kita usulkan lagi, termasuk untuk sewa kendaraan atau truk yang membawa alat berat itu, namun ini untuk yang sifatnya kejadian urgent dan volume besar, kalau yang sifatnya ringan kita tangani manual dengan petugas TRC dibantu warga setempat,” ujarnya Selasa, (4/1).

Jika melihat jumlah bencana alam tahun lalu, nilai anggaran tersebut dirasa memang masih sangat kurang. “Tahun lalu anggaran alat sewa ini habis di bulan Maret karena banyak kejadian longsor dengan volume berat, dan kami ditambah anggaran lagi di perubahan sebesar Rp18 juta dan sudah habis,” ujarnya. 

Putu Trisna menambahkan, dengan kondisi keuangan daerah saat ini, tentu pihaknya harus menyiasati agar tupoksi BPBD dalam upaya membantu warga terdampak bencana bisa segera ditangani dengan cara menjalin koordinasi yang baik dengan BPBD Propinsi Bali maupun PMI, termasuk juga dengan Basarnas. 

“Berusaha maksimal dulu di kabupaten, jika dirasa perlu bantuan kami akan kordinasi dengan OPD terkait, dan yang sifatnya urgent baru koordinasi ke Propinsi ataupun Basarnas,” jelasnya. 

Termasuk juga, koordinasi intens dilakukan setiap saat melalui WA group BPBD Tabanan dengan trantib se-kecamatan Tabanan untuk menyampaikan informasi perkembangan cuaca dari data BMKG. 

“Tiap hari data BMKG kita share ke group Trantib sekecamatan Tabanan untuk selanjutnya oleh mereka dilanjutkan ke grop di masing-masing desa. Informasinya bisa tentang kondisi cuaca,

ketinggian gelombang dan jika ada curah hujan tinggi bisa koordinasi terkait kondisi di wilayah yang memang rawan terjadi bencana alam seperti Pupuan dan Baturiti,”terangnya.

Selain alat berat untuk evakuasi, BPBD Tabanan sendiri juga telah memiliki kesiapan alat senso sebanyak 8 unit untuk penanganan pohon tumbang, serta alat penyedot air dan selang jika terjadi banjir yang masuk ke rumah warga. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami