search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Jatiluwih Perkenalkan Wisata Kuliner untuk Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan
Senin, 27 Januari 2025, 21:54 WITA Follow
image

Desa Jatiluwih Perkenalkan Wisata Kuliner untuk Tingkatkan Daya Tarik Wisatawan (dok)

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, PENEBEL.

Desa Jatiluwih, yang dikenal dunia melalui sistem pengairan tradisional Subak yang diakui sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, terus berinovasi untuk menarik minat wisatawan. 

Desa yang terletak di Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali ini kini memperkenalkan wisata kuliner sebagai daya tarik baru, selain keindahan alamnya yang memukau.

Berlokasi di ketinggian sekitar 685 meter di atas permukaan laut, Jatiluwih menawarkan pemandangan alam yang asri dengan hamparan sawah terasering yang memukau. 

Sistem Subak yang menjadi ciri khas desa ini mencerminkan filosofi Tri Hita Karana, yang mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Kombinasi budaya dan alam inilah yang menjadikan Jatiluwih destinasi wisata unik dan autentik.

Dalam upaya memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional Bali, Desa Jatiluwih baru-baru ini menggelar Lomba Pembuatan Bubur Beras Merah dan Ulam Carik Tradisional. 

Acara yang berlangsung pada Minggu (26/01) hingga Senin (27/01) ini sukses menarik perhatian wisatawan, termasuk turis asing yang berbaur dan menikmati kelezatan kuliner khas Bali.

Meskipun hujan gerimis sempat mengguyur, antusiasme peserta dan pengunjung tetap tinggi. Kelompok PKK, Posyandu, Banjar Dinas Kesambi, dan SMK Pariwisata Tabanan turut berpartisipasi dalam lomba ini. 

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk melestarikan kuliner tradisional Bali.

Para wisatawan asing tampak antusias mencicipi hasil kreasi peserta lomba. Mereka mengapresiasi keunikan rasa dan kehangatan suasana yang dihadirkan. 

"Peserta lomba berasal dari berbagai kelompok masyarakat. Ini adalah cara kami menjaga tradisi dan mengajak masyarakat serta wisatawan menikmati kuliner khas Bali," ujar salah satu panitia acara.

Desa Jatiluwih tidak hanya mengandalkan keindahan alam dan keunikan sistem Subaknya, tetapi juga terus mengembangkan pariwisata berbasis budaya yang memberikan pengalaman autentik bagi wisatawan. 

Dengan mengedepankan kearifan lokal, Jatiluwih membuktikan bahwa warisan budaya dan tradisi dapat menjadi daya tarik wisata yang menarik perhatian dunia.

Editor: Aka Kresia

Reporter: bbn/tbn



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami