search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
823 ODGJ di Tabanan, Ini Penyebab Dominannya
Sabtu, 14 Mei 2022, 11:45 WITA Follow
image

beritatabanan.com

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Meski dikenal sebagai wilayah yang relatif tenang dan tidak memiliki tekanan sosial yang tinggi, tapi jumlah penderita gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Tabanan mencapai seribuan orang. Khusus ODGJ berat, mencapai 823 orang.

“Kecamatan Kediri yang paling bayak,” ujar staf bagian kesehatan jiwa, Dinas Kesehatan Tabanan, Wayan Supeneca, Jumat (13/5).

Tiga penyebab utama gangguan jiwa di Tabanan yang paling dominan adalah, soal ekonomi, keluarga hingga faktor keturunan. Selain itu, ada faktor ODGJ yang tidak teratur minum obat sehingga penyakitnya kambuh lagi.

“Kami juga punya program kunjungan ke rumah pasien, untuk memastikan pasien minum obat secara teratur. Sudah berjalan 83 persen selama massa pandemi,” ujarnya.

Selain Kecamatan Kediri, Kecamatan Kerambitan dan Baturiti juga memiliki jumlah ODGJ yang lumayan banyak. Hampir mendekati seratusan orang.

Tapi, Wayan Supeneca mengatakan, Tabanan memiliki sistem penanganan ODGJ yang baik jika dibandingkandengan kabupaten lain di Bali. Penanganan orang dengan gangguan jiwa lintas sektor atau dinas telah dilakukan.

Misalkan, jika ada kasus ODGJ yang mengamuk akan ditangani oleh Satpol PP bersama pihak kepolisian. Selanjutnya diserahkan ke pihak Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan. Jika dinilai perlu perawatan intensif, akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Bangli menggunakan ambulan BRSUD Tabanan.

“Tidak ada anggaran khusus di dinas, jalan saja,” ujarnya.

Selain itu, jika ada ODGJ dengan gangguan jiwa yang sudah membaik, tapi kondisi pihak keluarga kurang mampu memberikan perawatan, Dinas Sosial Tabanan juga memiliki tempat perawatan di Pantis Sosial Werdha Santhi di Banjar Wanarasa, Desa Bongan. 

“Ada 15 ODGJ pada tingkat ringan yang ada. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu,” kata Kasubag TU UPTD Pelayanan Sosial, dan Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Tabanan, Made Sujana.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami