search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hari Pertama PTM, Satgas "Warning" Sekolah
Jumat, 1 Oktober 2021, 20:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pelaksanaan PTM di Tabanan pada hari pertama.

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Pembelajaran Tata Muka (PTM) pada hari pertama digelar di Tabanan pada Jumat, (1/10). Siswa yang datang ke sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat. 

Satgas COVID-19 Tabanan turut memantau PTM pertama kali tersebut. Ada peringatan atau warning bagi sekolah yang tidak disiplin terapkan Prokes hingga PTM mereka berpotensi dicabut. 

Pelaksanaan PTM di SMPN 1 Tabanan dan SDN 1 Dajan Peken, Kecamatan Tabanan siswa diantar oleh orangtuanya. Sebelum masuk ke kelas sampai di pintu gerbang suhu tubuh mereka dicek oleh petugas. Setelah lolos screning mereka langsung diarahkan mencuci tangan dan masuk kelas masing-masing. 

Bahkan bagi siswa yang kedapatan suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celcius mereka diarahkan pulang dan mengikuti membelajaran secara daring. 

Pelaksanaan PTM pertama kali ini langsung di pantau Satgas Covid-19 Tabanan dipimpin Sekretaris Satgas Covid-19 Tabanan sekaligus Sekda Tabanan I Gede Susila. Satgas Covid-19 mengawasi dari pintu masuk sekolah hingga ke dalam kelas. 

Gede Susila mengatakan, sesuai arahan pimpinan (bupati) PTM di Tabanan mulai dilaksanakan 1 Oktober 2021. Atas tindak lanjut itu pihaknya langsung memantau ke masing-masing sekolah mengantisipasi adanya kerumunan yang berpotensi menyebabkan kluster penyebaran virus.

"Tetapi dari yang saya pantau, pelaksanaan PTM hari pertama untuk prokes ini sudah baik, tidak ada kerumunan di depan pintu maupun kelas. Begitu siswa datang langsung diarahkan masuk kelas," ujarnya. 

Hanya saja dia menekankan prokes ini harus dijalankan dengan benar dan ketat setiap hari. Sekolah dan Dinas Pendidikan Tabanan terus memantau utamanya pengawasan terhadap sekolah yang memiliki kelas banyak dan gedung sekolah yang tidak luas. Yang paling ditekankan adalah saat pulang sekolah. 

"Saya sudah perintahkan sekolah dan Dinas Pendidikan benar-benar mengawasi prokesnya, jangan sampai adanya kerumunan yang menyebabkan kluster dari sekolah," tegasnya. 

sesuai arahan dan perintah pimpinan bagi sekolah yang kedapatan tidak disiplin terapkan prokes, PTM mereka bisa dicabut. Sebab langkah ini jelas, kebijakan PTM diberikan buka karena virus hilang, tetapi untuk memaksimalkan pembelajaran kepada siswa karena sudah 2 tahun lebih tidak belajar. Sekaligus PTM dilaksanakan menyesuaikan dengan SE Gubernur Bali dan pusat. 

"Sudah jelas, dan kami ingatkan sesuai perintah Bupati, sekolah yang tak disiplin terapkan prokes bisa dicabut PTM mereka. Karena evaluasi setiap hari terus ada," ujarnya. 

Kepala SMPN 1 Tabanan Wayan Widastra menegaskan skema PTM di SMPN 1 Tabanan untuk menghindari kerumunan sudah disusun. Siswa dibagi menjadi 2 dengan nomor absen genap dan ganjil. Yang mendapat nomor absen ganjil mendapat giliran PTM Jumat 1 Oktober dan Sabtu 2 Oktober. 

Sementara yang genap belajar daring dan mereka mendapat giliran PTM Senin 4 Oktober dan Selasa 5 Oktober. Kemudian siswa yang ada di dalam kelas hanya 50 persen dengan rata-rata 20 orang per kelas. 

"Intinya siswa masuk seminggu dua kali, sekali masuk mendapat pembelajaran 90 menit. Tidak ada jam istirahat, begitu selesai langsung pulang," ujarnya. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami